Pendidikan dan ilmu pengetahuan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dibedakan. Pendidikan merupakan upaya guru pendidik dan peserta didik untuk memiliki dan mengembangkan ilmu. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan telah menjadi obyek penelitian dan pengembangan melalui pendidikan. Sedangkan tujuan pendidikan formal di sekolah dan perguruan tinggi adalah agar peserta didik menguasai ilmu pengetahuan. Dalam hal ini mereka memiliki kekayaan ilmu pengetahuan, cara berfikir yang luas dan mendalam dapat dilihat dari proses uraian dan penjelasan dalam tuturan tersebut. Ini harus ditunjukkan saat mendiskusikan atau menulis, atau saat menganalisis masalah. Salah satu cara pendidik dan peserta didik terlibat dalam pendidikan dan pengembangan keilmuan adalah dengan melakukan penelitian.
Melakukan penelitian ilmiah atas dasar keingintahuan (keinginan) manusia, dan percaya bahwa setiap akibat memiliki penyebabnya, dan setiap gejala yang terlihat dapat dieksplorasi secara ilmiah (Asyari, 1981:19 dan 20). Informasi yang diperoleh dari penelitian akan digunakan dalam praktik di masa mendatang. Arsip sebagai sumber ilmu dan pengetahuan bukan sekedar slogan. Dahulu umat manusia benar-benar menggunakan arsip untuk melestarikan pengetahuan, kemudian pada abad ketujuh, kemajuan ilmu pengetahuan dilakukan melalui metode ilmiah, yaitu pengumpulan informasi dan data dari alam. Lebih lengkapnya, arsip dapat diartikan sebagai catatan dari segala peristiwa yang terjadi secara alamiah dan dibuat oleh manusia.
Pengenalan terkait pengarsipan dan arsip statis dirasa perlu bagi mahasiswa, karena dalam aspek akademik arsip dapat menjadi obyek riset guna merampungkan skripsi, terdorong karena hal tersebut Program Studi (prodi) Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggandeng Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengajak sebanyak 125 mahasiswa dari semua prodi yang ada di FIB UNS, guna mengikuti Sosialisasi Pelayanan Arsip Statis untuk Riset dari ANRI. Kegiatan ini berlangsung secara luring pada Jumat pagi (09/12/2022) di Ruang Seminar FIB UNS.
Sebagai perwakilan dari fakultas, Kepala Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS, Dr. Susanto, M.Hum. membuka kegiatan tersebut, beliau juga mengajak para peserta untuk menikmati sosialisasi ini karena sarat akan manfaat. “Kita akan belajar bersama terkait pengelolaan arsip statis, mari diperhatikan dan dinikmati karena kegiatan ini banyak informasi dan manfaat” lugas Dr. Susanto dalam sambutannya.
Deputi Bidang Konservasi Arsip ANRI, Dr. Kandar, MAP., dalam sambutannya sedikit mengayuh cerita kala beliau kuliah di prodi ilmu sejarah. Pria kelahiran Ngawi tersebut juga menandaskan prinsipnya bahwa sebagai alumni harus bisa berbagi informasi. “Ada yang merasa salah jurusan tidak? Saat ini bukan lagi saatnya kalian berfikir seperti itu, yang perlu kalian lakukan adalah berjuang mencintai apa yang sudah kalian pilih. Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS ini sudah menghantarkan saya sampai sejauh ini, mari kita terus berupaya untuk menjadikan diri kita berdaya guna” paparnya.
Jalannya sosialisasi di tuntun oleh dua narasumber dari Tim ANRI, Widhi Setyo Putro, S.S., M.Hum. dan Andika Agustia Hasri, S.Kom. keduanya menjelaskan tentang pengertian arsip statis dan cara mengakses arsip statis di ANRI. Baik Widhi dan Andika membeberkan khazanah apa saja yang bisa diakses atau terdapat di ANRI. “ANRI menyimpan arsip konvensional seperti arsip periode VOC tahun 1612 sampai 1799, arsip Hindia Belanda, arsip periode interegnum, dan periode sesudah 1945 sampai sekarang” beber Widhi.
Andika juga menambahkan tentang khazanah arsip dalam bentuk apa saja yang ANRI simpan. “Ada arsip kartografi, arsip kearsitekturan, arsip perseorangan, arsip rekaman suara, arsip microfilm, arsip foto, dan arsip film. Semua arsip tersebut bisa diakses oleh teman-teman mahasiswa jika berkunjung ke ANRI, dari rasa keingintahuan kalian akan menemukan suatu obyek riset yang menarik untuk dikaji dari berbagai arsip yang sudah saya utarakan tadi” imbuhnya.
Semangat para peseta terekam melalui antusias mereka melempar pertanyaan pada narasumber, sebelum ditutup Dr. Kandar juga meminta bantuan para peserta untuk membantu ANRI mencari dan mengarsipkan beberapa dokumen, melalui proses magang mahasiswa. Rampung kegiatan di FIB Tim ANRI beranjak menuju Ruang Sidang 2 Gedung dr. Prakosa UNS guna menandatangani perjanjian kerjasama dengan universitas terkait pembentukan dan pengembangan program pendidikan vokasi kearsiapan. (Rensi)
Sumber:
UPCOMING EVENT